KARAWANG, Jabartime.com – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Karawang meluncurkan inovasi “Laundry Bersih”, program khusus yang bertujuan meningkatkan kebersihan dan kesehatan warga binaan. Program ini menjadi yang kedua di Indonesia setelah Lapas Sukabumi, dan berpotensi menjadi percontohan nasional.
Kepala Lapas Kelas IIA Karawang, Christo Toar, menjelaskan bahwa gagasan ini lahir dari keprihatinan atas wabah skabies yang sempat melanda pada akhir 2024. Dalam enam bulan terakhir, pihaknya mencari solusi efektif hingga akhirnya meresmikan layanan laundry bersih.
“Kami punya sembilan mesin cuci industri untuk melayani 1.200 warga binaan. Setiap hari dua blok dijadwalkan mencuci pakaian agar semua terlayani secara merata,” ujar Christo, Kamis (13/11/25).
Menurutnya, sistem pencucian juga memperhatikan aspek kesehatan. Pakaian milik warga binaan yang sakit direndam air panas terlebih dahulu sebelum dicuci agar steril dari bakteri maupun virus.
“Ini bagian dari program eradikasi penyakit menular di dalam lapas. Kami ingin memastikan lingkungan pembinaan bersih dan sehat,” tambahnya.
Program “Laundry Bersih” ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Bupati Karawang, H. Aep Syaepuloh, yang hadir langsung dalam peresmian. Ia menyebut inovasi tersebut sebagai langkah nyata menuju lingkungan pembinaan yang lebih manusiawi.
“Alhamdulillah, ini upaya luar biasa dari Lapas Karawang. Kami di Pemkab tentu mendukung penuh, apalagi kalau ini berdampak positif bagi kesehatan warga binaan,” ujar Aep.
Bupati menegaskan, pemerintah daerah siap memperkuat kolaborasi dengan pihak lapas, terutama dalam pemenuhan hak-hak dasar warga binaan seperti pelayanan kesehatan dan pemberdayaan pasca-pembinaan.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Barat, Kusnali, turut memuji langkah progresif tersebut. Ia menyebut Lapas Karawang menjadi lapas kedua di Indonesia yang memiliki fasilitas laundry bersih, dengan sarana dan prasarana terbaik.
“Salah satu penyebab utama penyakit di lapas adalah skabies. Karena itu, program ini menjadi solusi konkret dan bisa jadi model bagi lapas lain,” jelas Kusnali.
Ia juga berterima kasih atas dukungan Pemkab Karawang, Forkopimda, serta pihak swasta PT Sumber Manah Abadi yang menyediakan sembilan unit mesin cuci industri untuk mendukung fasilitas tersebut.
“Kami harap sinergi seperti ini terus berlanjut agar penyakit menular bisa ditekan bahkan dihilangkan,” katanya.
