Aurora, Lulusan Terbaik Farmasi UNSIKA yang Persembahkan Toga untuk Sang Ayah

Aurora, Lulusan Terbaik Farmasi UNSIKA yang Persembahkan Toga untuk Sang Ayah. Foto : Yogi Kurnia.

KARAWANG, Jabartime.com – “Saya ingin suatu hari bisa memakaikan toga ini ke ayah saya.” Kalimat sederhana tapi penuh makna ini diucapkan oleh Aurora Farimatuz Zahro, mahasiswi Program Studi S1 Farmasi Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA), yang baru saja dinobatkan sebagai lulusan terbaik dengan IPK 3,88.

Aurora, gadis asal Karawang, mengaku bahwa motivasi terbesarnya selama kuliah adalah ayahnya yang seorang lulusan STM yang bekerja di sektor swasta.

Read More

Meski tak pernah merasakan bangku kuliah, sang ayah berjuang membiayai pendidikan anak-anaknya, termasuk program farmasi yang dikenal memiliki biaya cukup tinggi.

“Bapak saya mungkin tidak pernah ikut wisuda, tapi saya ingin setidaknya dia bisa merasakan bangga saat melihat saya lulus. Saya ingin memakaikan toga ini untuk beliau,” ucap Aurora, Selasa (22/07/25) usai mengikuti prosesi wisuda UNSIKA.

Di balik pencapaiannya, Aurora melewati masa-masa sulit. Ia menyebut perjalanannya selama kuliah layaknya “rollercoaster”. Semangat yang tinggi di awal sempat menurun drastis di tengah jalan, terutama saat menghadapi tugas akhir dan beban mata kuliah yang cukup berat.

“Pernah sampai mikir ‘ya udahlah yang penting selesai’. Tapi saya ingat lagi, orang tua sudah berkorban banyak. Masa saya menyerah di tengah jalan?” katanya.

Aurora sempat mengalami nilai rendah di beberapa mata kuliah dan rasa minder saat melihat teman-temannya sudah melesat lebih cepat dalam pengerjaan skripsi. Namun ia memilih tetap fokus pada prosesnya sendiri.

Menurutnya, keberhasilannya tidak datang dari perjuangan seorang diri. Teman-teman, dosen, dan terutama keluarganya adalah sistem pendukung yang membantu ia bertahan dan bangkit.

“Tanpa mereka, saya mungkin sudah menyerah sejak lama. Teman-teman sangat suportif, dan dosen-dosen di program studi juga banyak memberi semangat, terutama di fase-fase kritis,” ujarnya.

Di luar akademik, Aurora juga sempat aktif sebagai asisten praktikum dan mengikuti lomba olimpiade Bahasa Inggris tingkat nasional.

Aurora menyusun tugas akhir di bidang biologi farmasi, dengan fokus pada pengembangan protokol Polymerase Chain Reaction (PCR) cepat yang dapat digunakan di laboratorium rumah sakit, terutama untuk mendukung pengujian farmakogenomik. Penelitiannya ini diharapkan bisa menjadi kontribusi awal dalam pengembangan riset farmasi terapan di Indonesia.

Usai wisuda, Aurora berencana melanjutkan ke program profesi apoteker, yang menjadi syarat untuk mendapatkan gelar apoteker secara resmi. Ia berharap ke depan UNSIKA dapat membuka program tersebut.

“Kalau UNSIKA membuka program profesi apoteker, itu akan sangat membantu kami sebagai alumni. Kami tak perlu mencari kampus lain untuk melanjutkan,” katanya.

Menutup perbincangan, Aurora berpesan kepada mahasiswa lain agar tidak terlalu membandingkan diri dengan orang lain dan tetap fokus pada perjuangannya masing-masing.

“Kalau jatuh, bangkit. Kalau lambat, tetap jalan. Yang penting terus maju dan ingat tujuan awal kita kuliah. Bagi saya, tujuan itu adalah membuat orang tua bangga,” ucapnya.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *