KARAWANG, Jabartime.com – Sebanyak 80 pelaku usaha kecil di Karawang menerima Bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) tahap kedua tahun 2025.
Bantuan diserahkan langsung oleh Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, dalam kegiatan fasilitasi pembangunan ekonomi masyarakat yang digelar di Aula Galeri Indung Nyi Pager Asih, Rabu (03/09/25).
Dalam sambutannya, Bupati Aep menegaskan peran penting Dinas Sosial sebagai garda terdepan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Di kepemimpinan saya, Dinas Sosial jangan main-main. Harus betul-betul jadi pilar utama dalam mensejahterakan masyarakat. Bantuan ini bukan sekadar diberikan, tapi para pedagang juga harus punya kepekaan situasi dan semangat enterpreneurship,” ujarnya.
Selain fokus pada penguatan ekonomi, Aep juga menyoroti pembangunan sektor kesehatan dan kualitas hidup masyarakat.
Ia menyebut angka harapan hidup masyarakat Karawang kini sudah mencapai 71–72 tahun, sehingga Pemkab akan menyiapkan sarana dan prasarana penunjang, termasuk pembangunan GOR dan stadion di kecamatan besar.
“Pembangunan tidak hanya soal ekonomi, tapi juga kesehatan. Semua harus tepat sasaran. Ini uang rakyat, dikembalikan untuk rakyat,” tegasnya.
Bupati Aep memastikan setiap penerima bantuan mendapat pendampingan dan pengawasan dari petugas Program Keluarga Harapan (PKH) dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) agar bantuan tidak disalahgunakan.
Plt. Kepala Dinas Sosial Karawang, Kurniasih, menjelaskan bantuan tahap kedua diberikan kepada 40 pedagang kue berupa gerobak dan perlengkapan usaha senilai Rp4.337.000, serta 40 pedagang cilok/siomay senilai Rp5.511.800 per orang.
“Semua penerima bantuan sudah diverifikasi oleh petugas PKH dan TKSK di tingkat kecamatan maupun desa,” kata Kurniasih.
Untuk tahap selanjutnya, bantuan akan disalurkan kepada 40 pedagang warung nasi dengan nilai Rp5.626.500 per orang, serta 40 pedagang bakso senilai Rp7.231.300 per orang.
Salah satu penerima, Madun (72), pedagang cilok asal Pakis, mengaku sangat bersyukur atas bantuan tersebut.
“Sudah lama saya jualan cilok. Dulu awalnya saya hanya mikul, lalu pakai sepeda keliling sejak tahun 1989. Sekarang dengan gerobak bantuan ini, usaha saya bisa lebih baik,” tuturnya.





