KARAWANG, Jabartime.com – Jawa Barat masih menempati posisi tertinggi angka anak putus sekolah di Indonesia. Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat menegaskan komitmennya untuk menekan angka tersebut melalui sejumlah langkah konkret, salah satunya dengan meluncurkan Program Pencegahan Anak Putus Sekolah (PAPS) yang mulai berjalan tahun ini.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah IV, Riesye Silvana, mengungkapkan bahwa PAPS menjadi langkah awal agar anak-anak usia sekolah, khususnya yang terkendala ekonomi, tetap dapat melanjutkan pendidikan baik di sekolah negeri maupun swasta.
“Program PAPS ini baru dijalankan tahun ini. Memang tidak bisa langsung menjangkau semua anak yang putus sekolah, tapi ini langkah awal yang akan terus diperluas secara bertahap,” kata Riesye usai rapat kerja bersama para kepala sekolah di Karawang yang berlokasi di Smk Negeri 1 Karawang, Senin (04/08/2025).
Selain PAPS, Disdik Jabar juga menggerakkan sekolah, pemerintah daerah, dan masyarakat untuk berkolaborasi aktif mendukung anak kembali bersekolah.
“Kami mengajak seluruh warga agar memastikan anak usia sekolah tidak berhenti belajar. Sekolah di mana saja sama, yang penting tidak ada lagi anak yang putus sekolah karena masalah biaya atau akses,” tegasnya.
Meski belum dapat memastikan kapan angka anak putus sekolah dapat ditekan secara signifikan, Riesye optimistis langkah yang dijalankan saat ini akan memberi hasil positif.
“Angka putus sekolah di Jawa Barat memang terbesar di Indonesia, tapi kami optimalkan semua upaya. Dengan program PAPS dan dukungan penuh dari pemerintah provinsi, kami yakin angka ini bisa ditekan step by step,” pungkasnya.





